Pendekatan GIS dalam Pemodelan Keruntuhan Bendungan Menggunakan HEC-RAS 2D (Studi Kasus Bendungan Logung, Kabupaten Kudus)

Siswanto Siswanto, Suprapto Suprapto, Adib Lathiful Huda

Abstract

Keruntuhan bendungan merupakan sumber potensi bahaya terbesar pada sebuah bendungan. Rencana Tindak Darurat (RTD) merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh operator bendungan sebelum bendungan tersebut beroperasi. Analisa keruntuhan bendungan tidak dimaksudkan untuk mendesain ulang bendungan agar lebih kuat, tetapi untuk memperkirakan potensi resiko jika terjadi kegagalan bendungan. Makalah ini fokus pada analisis geospasial dan analisis hidrolik yang terjadi pada daerah hilir bendungan ketika terjadi kegagalan bendungan. Sebagai studi kasus penelitian ini adalah Bendungan Logung yang berada di Kudus, Indonesia. Bendungan ini mempunyai kapasitas 20jt m3 dengan ketinggian bendungan 55m pada DAS Muria. Dam Break Analysis (DBA) dimodelkan 2D pada kondisi unsteady-flow menggunakan HEC-RAS dan HEC-GeoRAS. Analisis spasial dan analisis hidrologi digunakan sebagai input dalam pemodelan tersebut. Output dari Dam Break Analysis ini adalah peta dinamis 2D yang memberikan informasi debit, kecepatan, luasan dan kedalaman pada setiap titik yang terdampak runtuhnya bendungan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk rencana mitigasi dan proses evakuasi dalam Emergency Action Plan (EAP), sehingga dapat meminimalisir resiko ketika bencana tersebut terjadi.

A GIS approach for Dam Break Modelling by using HEC-RAS 2D (A Case Study of Logung Dam, Kudus-Indonesia)

ABSTRACT

The Dam collapse is a greatest potential hazard of a dam. Emergency Action Plan (RTD) is a condition that must be fulfilled by dam operators before the dam operates. Dam break analysis is not intended to redesign the dam to be stronger, but to estimate the potential risk if a dam failure occurs. This paper focuses on geospatial analysis and hydraulic analysis that occurs in the downstream area of a dam when a dam failure occurs. As a case study this research take Logung Dam in Kudus, Indonesia. The dam has a capacity of 20 million m3 with a dam height of 55m in the Muria watershed. Dam Break Analysis (DBA) is modeled 2D at unsteady-flow conditions using HEC-RAS and HEC-GeoRAS. Spatial analysis and hydrological analysis are used as input in the modeling. The output of the Dam Break Analysis is a 2D dynamic map that provides discharge, speed, area and depth information at each point affected by the dam collapse. This information can be used for mitigation plans and evacuation processes in the Emergency Action Plan (EAP), so as to minimize risks when a disaster occurs.

Keywords :  EAP; risk; flood; 2D Modelling; Logung

 

Keywords

RTD; resiko; banjir; pemodelan 2D; Logung

References

Abdelbasset, M., Abderrahim, L., Ali, C. A., Abdellah, B., Lahcen, B., & Laila, B. (2015). Integration Of Gis And Hec-Ras In Floods Modeling Of The Ouergha River, Northern Morocco. European Scientific Journal, 11(2), 196–204.

Azdan, M. D., & Samekto, C. R. (2008). Kritisnya Kondisi Bendungan di Indonesia. Seminar Nasional Bendungan Besar Indonesia, (July 2008). Surabaya.

BBWS Pemali Juana. (2014). Sertifikasi Desain Bendungan Logung di Kabupaten Kudus. Semarang.

BBWS Pemali Juana. (2015). Sertifikasi Desain Bendungan Logung. Semarang.

BBWS Pemali Juana. (2017). RTD Bendungan Logung. Semarang.

Costa, J. E. (1985). Floods from Dam Failures. Denver: Geological Survey, United States Department of the Interior.

Derdous, O., Djemili, L., Bouchehed, H., & Tachi, S. E. (2015). A GIS based approach for the prediction of the dam break flood hazard – A case study of Zardezas reservoir “Skikda, Algeria.” Journal of Water and Land Development, 27(1), 15–20. https://doi.org/10.1515/jwld-2015-0020

Ehsan, S., Afzal, S., Usman, M., Rasheed, M., & Jamil, W. (2016). Dam Break Modeling by using HEC-RAS. NFC-IEFR Journal of Engineering and Scientific Research, 4(1), 26–31. https://doi.org/10.24081/nijesr.2016.1.0006

Hydrologic Engineering Center. (2014). Using HEC-RAS for Dam Break Studies. California: US Army Corps of Engineer.

Lakshmi, V. A., Ambujam, N. K., & Balamurugan, R. (2017). Emergency Action Plan (EAP) For Sathanur Dam. International Journal OfLatest Research in Science and Technology, 6(1), 46–51.

Purwanto, P. I., Juwono, P. T., & Asmaranto, R. (2017). Analisa Keruntuhan Bendungan Tugu Kabupaten Trenggalek. Jurnal Teknik Pengairan, 8(2), 222–230.

Razack, R. (2014). Dam Break Analysis using GIS Applications. International Journal of Engineering Research & Technology, 3(3), 1157–1161.

Veról, A. P., Miguez, M. G., & Mascarenhas, F. C. B. (2011). Emergency Action Plans: Assessment Of The Main Elements For Dam Break Flood Maps. Safety and Security Engineering, 117, 441–453.

Xiong, Y. (2011). A Dam Break Analysis Using HEC-RAS. Journal of Water Resource and Protection, 03(06), 370–379. https://doi.org/10.4236/jwarp.2011.36047

DOI

https://doi.org/10.21107/rekayasa.v12i2.5807

Metrics

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Siswanto Siswanto, Suprapto Suprapto, Adib Lathiful Huda

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.