Diglossia Phenomenon in Kec. Kamal, Kab. Bangkalan Society: A Sociolinguistics Study
Sari
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan fenomena diglosia pada masyarakat Kamal Bangkalan. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang fenomena penggunaan diglosia dengan menggunakan perspektif sosiolinguistik. Data diambil dari area lapangan di Kamal, Bangkalan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan beberapa langkah; (1) melakukan wawancara dengan masyarakat setempat dengan memberikan beberapa pertanyaan (2) mengumpulkan data hasil wawancara dengan transkrip hasil perekam, (3) mengidentifikasi data dengan mengelompokkan kalimat dalam kategori mana kalimat tersebut, apakah dalam kategori tinggi (H) atau rendah (L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua kelompok yang berbeda di masyarakat Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan. Informan memperoleh kelompok tinggi (H) dari orang tua dan sekolahnya. Sedangkan kelompkm rendah (L) didapat dari percakapan sehari-hari dengan teman-temannya. Dari segi leksikonnya, kelompok H dan L hanya memiliki sedikit kesamaan. Serta secara fonologis kelompok H dan L memiliki banyak perbedaan.
Kata kunci: Diglosia, Kelompok Tinggi, Kelompok Rendah, dan Kamal
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. (2012). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan. www.balaibahasajatim.org
Ferguson, C. (1959). Ferguson-Diglossia.pdf. In Word (Vol. 15, pp. 325–340).
Simanjuntak, F., Haidir, H., Jundaidi, & Pujiono, M. (2019). Diglossia: Phenomenon and Language Theory. European Journal of Literature, Language and Linguistics Studies, Volume 3(Issue 2), 58–65. https://doi.org/10.5281/zenodo.3365366
Zainudin, S., Kusuma, S. A., & Barijati. (1978). Bahasa Madura. Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 53(9), 1689–1699.
DOI: https://doi.org/10.21107/jscl.v1i2.22585
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.